oleh Deny Denyane (Jogjakarta, 30/11/2010)
maka kasih sayang pun mati di telan bumi
rasa khawatir tak lagi berarti perhatian pun turut tak bermakna
jangan pernah kau salahkan
jika akhirnya segenap rasa ini akan bercengkrama dengan kecewa
sementara.... senyum kepalsuan itu
tersungging manis dengan aroma munafiq
tawa lebar itu terbahak bangga dengan dusta
hingga kau lupa tujuan hidup sebenarnya
apakah itu yang di sebut proses?
apakah itu kebahagiaan yang kau cari?
apa benar kebahagiaan itu akan datang saat kita bisa membahagiakan orang lain?
untuk kesekian kalinya
aku mendapat jawaban sama entahlah.....aku juga gak tahu
siapa yang bisa mencegahnya?
sementara telingamu tak pernah mau mendengar
dan jendela hatimu tertutup rapat
pertanyaan yang ku lempar dari hati hanya di jawab dengan sepi
karena ruang-ruang jiwamu sudah tak bertuan