"Amanu merujuk pada aspek kognitif atau akal sekaligus afektif yaitu emosi dan perasaan," jelas Chaedar pada acara sidang senat terbuka Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu dan Pendidikan (STKIP) Persatuan Islam, Wisuda IV dan Orasi Ilmiah di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Sabtu (17/11/2012).
Yang kedua, lanjutnya, yakni amilu sholihat yang merupakan aspek psikomotorik atau amal saleh. Menurutnya, pendidikan dengan fondasi Islami yakni berakar pada sejumlah prinsip.
"Tauhid merupakan ilmu utama untuk diketahui anak didik dan pendidikan adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk menjaga kesempurnaan manusia sebagai makluk pilihan Allah. Tugas pendidik menyempurnakan budi pekerti dan pendidikan, seyogyanya menanamkan keseimbangan antara Ilmu dan amal atau teori dan parktek," tuturnya.
Chaedar menegaskan, bahaya yang menghancurkan fondasi itu yakni faham sekularisme dan humanisme yang tumbuh subur di Eropa yakni faham yang menolak ajaran agama dalam kehidupannya.[ang]
Oleh: Evi Damayanti
Dikutip dari : INILAH.COM
Syiar - Sabtu, 17 November 2012 | 17:40 WIB